Sabtu, 11 Juli 2020

LEMBAR KERJA SISWA-K13-X-1 (KD. 3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis)

LEMBAR KERJA SISWA K-13 KELAS X-1

 

Mata Pelajaran               : Bahasa Indonesia                

Kelas/Semester              : X/1            

Jenis Tugas                   : Individu/Kelompok

Tanggal Penugasan        :

Tanggal Kumpul Tugas:

Paraf Guru                     :

Skor Nilai                      :

KOMPETENSI DASAR             

3.1 Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang dipresentasikan dengan lisan dan tulis.

INDIKATOR  

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu:

1.     Mengidentifikasi isi teks laporan hasil observasi

2.     Menyusun ringkasan isi teks laporan hasil observasi

3.     Menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi

 

KEGIATAN 1

Mengidentifikasi Isi Teks Laporan Hasil Observasi

 

TUGAS 1

 

1.     Bacalah teks Wayang di bawah ini! Dan buatlah 5 pertanyaan terkait isi laporan Wayang tersebut di atas!

2.     Jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan singkat dan jelas!

3.     Mengapa teks tersebut digolongkan teks laporan hasil observasi?

 

 

 

Wayang

 

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan

Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

 

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai   kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR KERJA TUGAS 1

 

 

Soal No.1

 

Isi Pertanyaan

Total

Skor

5

Pertanyaan terkait isi laporan Pertanyaan terkait isi laporan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

4.

 

 

5.

 

 

Soal No.2

Isi Jawaban

5

Jawaban dari setiap pertanyaan

1.

 

 

2.

 

 

3.

 

 

4.

 

 

5.

 

 

Soal No.3

Isi Jawaban

4

Mengapa teks tersebut dimasukkan dalam teks laporan hasil observasi?

 

 

Total Skor

 

  14

 

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS 1

 

 

No.

          

           Aspek yang Diukur

Total Skor

 

1.

Menyusun Pertanyaan

5

Peserta didik dapat menyusun 5 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

5

Peserta didik dapat menyusun 4 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

4

Peserta didik dapat menyusun 3 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

3

Peserta didik dapat menyusun 2 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

2

Peserta didik dapat menyusun 1 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

1

2.

Jawaban dari setiap pertanyaan

5

 

Peserta didik dapat menjawab 5 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

5

Peserta didik dapat menjawab 4 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

4

Peserta didik dapat menjawab 3 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

3

Peserta didik dapat menjawab 2 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

2

Peserta didik dapat menjawab 1 pertanyaan yang terdapat pada teks dengan tepat

1

3.

Komentar

4

 

Peserta didik memberi komentar tentang teks dengan sangat tepat

      4

Peserta didik memberi komentar tentang teks dengan tepat

3

 

Peserta didik memberi komentar tentang teks dengan cukup tepat

2

Peserta didik memberi komentar tentang teks dengan kurang tepat

1

Total Skor

    14

Pedoman PenskoranSkor Perolehan Siswa X100 =........

                                     Skor Maksimal (14)

 

KEGIATAN 2

Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi

 

 

TUGAS 2

 

1.    Temukanlah gagasan pokok setiap paragraf dalam teks Wayang di atas!

2.    Setelah menemukan gagasan pokok di setiap paragraf, gabungkanlah kalimat topic atau gagasan pokok dalam sebuah rangkuman atau ringkasan denga menggunakan konjungsi yang tepat!

 

LEMBAR KERJA TUGAS 2

 

Gagasan Pokok

Paragraf

 

Paragraf 1:

 

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, bisa berupa kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

 

Paragraf 2:

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

 

Paragraf 3:

Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan

Paragraf 4

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Paragraf 5:

Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

Paragraf 6:

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Paragraf 7:

Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

 

Paragraf 8:

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai   kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajran-ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat dari pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

 

Rangkuman Teks Wayang:

 

 

 

 

 

 

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS 2

 

 

No.

          

           Aspek yang Diukur

Total Skor

 

1.

Peserta didik dapat mengidentifikasi 8 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

8

Peserta didik dapat mengidentifikasi 7 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

7

Peserta didik dapat mengidentifikasi 6 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

6

Peserta didik dapat mengidentifikasi 5 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

5

Peserta didik dapat mengidentifikasi 4 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

4

Peserta didik dapat mengidentifikasi 3 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

3

Peserta didik dapat mengidentifikasi 2 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

2

Peserta didik dapat mengidentifikasi 1 gagasan pokok terdapat pada teks dengan tepat

1

Pedoman PenskoranSkor Perolehan Siswa X100 =........

                                     Skor Maksimal (8)

 

 

 

No.

          

           Aspek yang Diukur

Total Skor

 

 2

Peserta didik dapat merangkum isi teks dengan sangat tepat

      4

Peserta didik dapat merangkum isi teks dengan tepat

3

 

Peserta didik dapat merangkum isi teks dengan cukup tepat

2

Peserta didik dapat merangkum isi teks dengan kurang tepat

1

Total Skor

    4

Pedoman PenskoranSkor Perolehan Siswa X100 =........

                                     Skor Maksimal (4)

 

 

KEGIATAN 3

Menyimpulkan Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

 

TUGAS 3

 

1.    Simpulkan 3 fungsi laporan hasil observasi pada teks Wayang di atas!

 

 

 

 

 

 

LEMBAR KERJA TUGAS 3

 

Judul Teks

Fungsi Teks

 

  Wayang

1.

 

2.

 

3.

 

 

PEDOMAN PENSKORAN TUGAS 3

 

 

 

No.

          

           Aspek yang Diukur

Total Skor

 

 1

Peserta didik dapat menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi dengan sangat tepat

      4

Peserta didik dapat menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi dengan tepat

3

 

Peserta didik dapat menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi dengan cukup tepat

2

Peserta didik dapat menyimpulkan fungsi teks laporan hasil observasi ks dengan kurang tepat

1

Total Skor

 

    4

Pedoman PenskoranSkor Perolehan Siswa X100 =........

                                     Skor Maksimal (4)

 

 

 

 

 

REFERENSI

 

https://istiqomahalmaky.blogspot.com/2015/12/wayang-contoh-teks-laporan-hasil.html/diunduhtanggal13/07/2020.

 

https://zuhriindonesia.blogspot.com/2017/09/rpp-teks-laporan-hasil-observasi-kd-31.html/diunduhtanggal13/07/2020.

 

.Kemendikbud RI. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Revisi 2017 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

 

Kemendikbud RI. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Revisi 2017 untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Jakarta: Kemendikbud.

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar